MASALAH-MASALAH
DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN MIPA DEWASA INI
A
R
R
A
N
G
E
D
BY :
Name :
Masitho Purnama Sari
ID : 409332025
Lecture : Basic science Education
Class : Bilingual Chemistry Education
FACULTY OF
MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCE
STATE
UNIVERSITY OF MEDAN
2011
MASALAH-MASALAH DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN MIPA
DEWASA INI
Modul
10
Modul permasalahan pendidikan IPA tebagi menjadi 2 kegiatan belajar.
Pertama membahas permasalahan pendidikan matematika dan kedua membahas
permasalahan pendidikan IPA.
Kemajuan sains dan teknologi serta upaya-upaya untuk mengatasi pengaruh
lingkungan menuntut dunia pendidikan untuk lebih berkembang lagi, khususnya
pendidikan MIPA. Semakin majunya teknologi dan sains, menuntut pendidikan MIPA
untuk menemukan bentuk-bentuk baru dan tidak lepas pula dari segala
permasalahannya, khususnya untuk ruang lingkup pendidikan MIPA di sekolah-sekolah.
Sebagai guru MIPA sudah sewajarnya untuk mengetahui segala
permasalahan pendidikan MIPA terutama hal-hal yang berkaitan dengan proses
belajar mengajar di sekolah-sekolah. Pengetahuan tentang permasalahan
pendidikan MIPA yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari dalam proses belajar
mengajar akan menambah wawasan kita dan sekaligus memberikan dampak yang
positif terhadap para siswa.
Masalah dan perkembangan Matematika Dewasa ini
Pendidikan senantiasa merupakan
beban dan tanggungan bagi setiap negara. Beban dan tantangan itu berasal dari
berbagai sumber diantaranya : kemajuan sains dan teknologi , pertumbuhan
penduduk, keterbatasan dana dan masih banyak kendala-kendala lainnya. Sebagai
tenaga pendidik MIPA umumnya dan bidang studi matematika khususnya perlu untuk
mengetahui dan memahami perkembangan pendidikan matematika.
1. Permasalahan Pengajaran
Matematika di Sekolah
Ada beberapa masalah pokok yang perlu mendapat perhatian sebagai
guru matematika di sekolah menengah. Untuk pembahasan permasalahan diatas maka
dapat ditinjau dari pendapat para ahli pendidikan.
a.
Kualitas Masukan Sekolah
Kualitas atau kemampuan siswa sekolah umumnya dirasakan ada
penurunan jika kita bandingkan dengan kemampuan siswa tempo dulu dan masa
sekarang. Pada masa sekarang ini kebutuhan akan pendidikan sudah merupakan
kebutuhan pokok yang mutlak diperlukan.
Di zaman wajib belajar seperti ini , sekolah selain wajib menjadi
mode. Orang tua tidak puas jika anaknya hanya tamat SD atau SMP apalagi tidak
sekolah. Orang tua umumnya menginginkan agar anaknya mendapatkan pendidikan di
sekolah menengah atau bahkan perguruan tinggi. Orangtua berusaha sekuat
kemampuan agar anaknya dapat sekolah seperti anak-anak lainnya walaupun dengan
biaya yang relative mahal dan tempat yang relative jauh.
Itulah salah satu sebab utama kualitas anak untuk sekolah menengah
umumnya menurun. Guru-guru tidak lagi mempertahankan mutu karena setiap tahun
terpaksa sebagian anak harus naik kelas dan harus lulus walaupun dengan
kemampuan pas-pasan, karena yang akan masuk sebagai siswa baru sudah antri
dengan panjang.
b.
Minat siswa Terhadap Matematika
Anak-anak pada umumnya tidak menyenangi matematika . mengapa
matematika merupakan pelajaran yang kurang disenangi atau yang tidak disenangi
? bagaimana caranya supaya siswa menyenangi matematika sehingga prestasi dalam
belajarnya baik ? pertanyaan sederhana ini tidak mudah untuk dijawab.
c.
Pengajaran Matematika di
Sekolah Menengah
Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir.
Matematika pada hakikatnya adalah suatu ilmu yang penalarannya bersifat
deduktif formal dan abstrak.
Menurut Piaget siswa SMP yang rata-rata umurnya diatas 12 tahun
sebagian sudah berada pada taraf operasi formal. Namun penelitian Piaget hanya berlaku pada
masyarakat Barat.
2. Cara Belajar Siswa aktif
dalam Proses Belajar Mengajar matematika
Pada proses belajar mengajar matematika yang tradisional arah
kegiatan proses belajar mengajar pada dunia guru ke pengalaman dari guru aktif
ke siswa aktif. Anak-anak harus diperlakukan sebagai pribadi individu yang
berpotensial dan sedang berkembang. Sifat ingin tahu dan bertanya-tanya harus
dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar.
Kegiatan belajar mengajar lebih menekankan pada belajar bagaimana
belajar, perolehan informasi tidak hanya sebagai produk melainkan juga sebagai
proses, lebih menekankan keaktifan mental anak didik dalam belajar dan
pentingnya penetapan pendekatan keterampilan proses bagi guru.
Guru memegang peranan penting , memang dan harus mengambil prakarsa
untuk mengerahkan segenap kemampuannya serta sumber yang tersedia untuk menata
lingkungan belajar yang member peluang optimal bagi terjadinya belajar.
Keterampilan Proses
Pendekatan keterampilan proses adalah cara memandang anak didik
sebagai manusia seutuhnya. Dalamt pendidikan sains sering dikenal istilah
proses sais dan para ahli di kalangan pendidikan sains juga menyatakan bahwa
sains adalah produk atau konsep sekaligus juga sebagai proses.
Dalam pengajaran sains penekanan jangan terlalu berlebihan pada
konsep tanpa mempertimbangkan proses atau sebaliknya. Pendekatan dalam proses
belajar mengajar pendekatan proses mempunyai kebaikan dan keburukan antara lain
:
Kebaikan :
a.
Anak didik akan berperan serta
secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar
b.
Anak didik mengalami sendiri
proses untuk mendapatkan rumusan atau konsep sehingga ia dapat memahaminya
c.
Memungkinkan anak didik
mengembangkan sikap ilmiah da merangsang rasa ingin tahu pada anak didik
d.
Anak didik akan memperoleh
pengertian yang dihayatinya benar-benar
e.
Pengertian anak didik lebih
mantap sehingga dapat menerapkan ke dalam masalah yang relevan
f.
Memungkinkan anak didik bekerja
dengan leluasa dan mengurangi ketergantungan dengan orang lain
g.
Anak didik akan merasa puas
dengan hasil penemuannya sebagai salah satu faktor menumbuhkan motivasi
intriksik pada anak didik
h.
Melalui pendekatan proses ini
pengembangan ilmu dan perubahan – perubahan konsep yang mungkin terjadi mudah
diterima
i.
Anak didik terlatih dalam
kegiatan yang diperlukan sains
j.
Memungkinkan pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar secara maksimal
k.
Membiasakan anak didik untuk
mengemukakan pendapatnya secara sistematis dan menghargai orang lain.
Keburukannya :
a.
Memerlukan waktu yang lama dan
belum ada jaminan bahwa anak didik akan tetap bersemangat
b.
Guru harus menyediakan banyak
waktu bagi anak didik
c.
Jumlah anak didik dalam satu
kelas harus kecil
d.
Harus memperhitungkan kesiapan
intelektual anak didik sebab akan mempengaruhi hasil penemuannya
e.
Guru mengalami kesulitan dalam
menyusun bahan pelajaran yang sesuai dengan lingkungan belajar anak didik
f.
Perencanaan harus benar-benar
lebih teliti agar mudah dikerjakan anak didik
g.
Kurang adanya jaminan bahwa
setiap individu anak didik akan sampai kepada tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya
h.
Sulit membuat anak didik turut
serta aktif secara merata.
Langkah-langkah pelaksanaan keterampilan proses terdiri dari
pemanasan, observasi, interprestasi dari pengamatan , peramalan, aplikasi
konsep, perencanaan penelitian dan komunikasi. Subiyanti membagi keterampilan
proses atas keterampilan dasar yang terdiri atas observasi, klasifikasi,
komunikasi , pengukuran, prediksi dan penarikan kesimpulan.
Beberapa prinsip yang mendasari pendekatan keterampilan proses dalam
pendidikan sains adalah :
1.
Dalam menyusun strategi
mengajar, pengembangan keterampilan proses integrasi dengan pengembangan produk
sains
2.
Keterampilan proses sains mulai
dari mengamati hingga mengajukan pertanyaan tidak perlu berurut
3.
Setiap pendekatan atau metode
mengajar yang diterapkan dalam pendidikan dapat digunakan untuk mengembangkan
keterampilan proses sains
4.
Pendekatan keterampilan proses
tidak menunjukkan suatu dikotomi tetapi menunjukkan suatu kontinum dengan
metode ceramah yang dapat mengembangkan keterampilan proses sains
5.
Dalam satuan waktu, seluruh
keterampilan proses harus pernah dikembangkan dan tersebar pada seluruh materi
yang diajarkan pada satu satuan waktu.
URAIAN SINGKAT
Hasil penelian Badan Internasional bahwa pengembangan SDM Indonesia
tertinggal dari Negara-negara di Asean dan sangat tertinggal apabila
dibandingkan dengan negara maju.
Hal ini dilatarbelakangi pada rendahnya mutu pendidikan sehinggan
menghasilkan lulusan pendidikan sebagai SDM berkualitas. Hal itu disebabkan
karena adanya kendala dalam proses belajar mengajar dan fungsi dan peranan guru
yang tidak berjalan dengan baik.
Kemiskinan ekonomi akhirnya berakibat pada kemiskinan pengetahuan.
Kemiskinan ekonomi secara hakiki mengakibatkan orang tidak mampu belajar dengan
baik.
Kendala dalam proses belajar mengajar adalah kurang keseimbangan
antara non dan praktik. Pendidikan kita terlalu menekankan kognisi, kurang
psikomotorik dan sikap kurang praktik dapat diakibatkan kurang dana.
Pendidikan kita dewasa ini sedang sakit karena lembaga legislative
tidak memikirkan anggaran pendidikan sebagai sarana meningkatkan kualitas
manusia atau SDM berkualitas. Dampak kurangnya dana pendidikan karena anggaran
minimal, pengadaan sarana dan prasarana pendidikan relative tidak ada.
Masalah pendidikan kita adalah lebih menekankan kognisi, manajemen
pendidikan belum menemukan pola yang pas, kurangnya dana untuk pengadaan dan
pengembangan pendidikan karena lembaga legislative kurang perhatian. Kurangnya guru
dan masyarakat yang memiliki hati nurani yang baik mengembangkan pendidikan
nasional artinya masyarakat dan lembaga pendidikan belum menjadi bagian dari
instrument solusi pemecahan masalah pendidikan nasional.