Powered By Blogger

Senin, 20 Februari 2012


PENGARUH PENDIDIKAN MIPA PADA SARANA PRASARANA PENDIDIKAN
                  
Ada 2 dimensi tentang proses belajar mengajar, yaitu:
·         Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan anak
·         Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru
Dalam proses belajar megajar ada 2 pandangan yaitu:
1.      Belajar sebagai produk
Belajar sebagai produk maksudnya adalah diharapkan melalui tugas-tugas yang diberikan guru , anak dapat menggunakannya dikemudian hari. 
2.      Belajar sebagai proses
Belajar sebagai proses berarti guru memberikan proses untuk memperoleh ilmu pada anak.
Pendekatan mengajar IPA yang paling benar adalah menekankan mengajar dengan pendekatan keterampilan proses. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar banyak ditentukan oleh anak.  Dalam belajar diharapkan anak yang lebih banyak melakukan kegiatan.
MIPA adalah konsep teori, hokum dan prinsip. Ilmu pengetahuan MIPA umumnya diperoleh melalui kegiatan eksperimen. Oleh sebab itu kegiatan belajar mengajar MIPA seharusnya dilakukan di laboratorium.
Proses belajar mengajar adalah transfer ilmu pengetahuan, transfer konsep ilmiah, dan sikap ilmiah. Dalam proses belajar MIPA:
1.      Menganggap suatu masalah harus dipecahkan
2.      Adanya hasrat ingin tahu tentang suatu fakta dan mengembangkan ide-ide
3.      Mengecek ide-ide terhadap fakta yang ada
4.      Menarik kesimpulan berdasarkan penemuannya (inquiri) kemudian mengecek kesimpulannya untuk mengetahui apakah kesimpulannya benar

Pendekatan dalam proses belajar mengajar Matematika menekankan problem solving, sedangkan proses belajar IPA menekankan belajar penemuan atau discovery (Brunner) dan inquiry.
·         Pendekatan penemuan adalah pendekatan mengajar yang meminta siswa menemukan sendiri pengetahuan yang  proses dan langkah-langkah menemukan itu disusun oleh guru.
·         Pendekatan inquiry adalah perluasan dari penemuan. Dalam inquiry, si anak diminta untuk merumuskan masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan . selain itu harus memiliki sikap jujur dan ilmiah. (Amin, 1987: 126)  
Berdasarkan uraian di atas, pendidikan MIPA mengutamakan praktek. Fakta di lapangan, pendidikan kita mengutamakan kognisi, kurang dalam psikomotorik (praktikum). Faktor ketertinggalan kita dalam IPTEK MIPA adalah kurangnya keseimbangan antara praktek dan teori.
Implikasi teknologi pada bidang pendidikan adalah penerapan produk teknologi pada bidang pendidikan untuk meningkatkan mutu proses belajar mengajar, mengembangkan pengetahuan MIPA, dan untuk dapat mengembangkan lembaga pendidikan. Implikasi pengembangan teknologi pada pendidikan adalah melengkapi sarana dan prasarana pendidikan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar