PENGARUH PENDIDIKAN MIPA PADA SARANA PRASARANA
PENDIDIKAN
Ada
2 dimensi tentang proses belajar mengajar, yaitu:
·
Belajar merupakan
kegiatan yang dilakukan anak
·
Mengajar merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh guru
Dalam
proses belajar megajar ada 2 pandangan yaitu:
1. Belajar
sebagai produk
Belajar
sebagai produk maksudnya adalah diharapkan melalui tugas-tugas yang diberikan
guru , anak dapat menggunakannya dikemudian hari.
2. Belajar
sebagai proses
Belajar
sebagai proses berarti guru memberikan proses untuk memperoleh ilmu pada anak.
Pendekatan
mengajar IPA yang paling benar adalah menekankan mengajar dengan pendekatan
keterampilan proses. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar banyak
ditentukan oleh anak. Dalam belajar
diharapkan anak yang lebih banyak melakukan kegiatan.
MIPA
adalah konsep teori, hokum dan prinsip. Ilmu pengetahuan MIPA umumnya diperoleh
melalui kegiatan eksperimen. Oleh sebab itu kegiatan belajar mengajar MIPA
seharusnya dilakukan di laboratorium.
Proses
belajar mengajar adalah transfer ilmu pengetahuan, transfer konsep ilmiah, dan
sikap ilmiah. Dalam proses belajar MIPA:
1. Menganggap
suatu masalah harus dipecahkan
2. Adanya
hasrat ingin tahu tentang suatu fakta dan mengembangkan ide-ide
3. Mengecek
ide-ide terhadap fakta yang ada
4. Menarik
kesimpulan berdasarkan penemuannya (inquiri) kemudian mengecek kesimpulannya untuk
mengetahui apakah kesimpulannya benar
Pendekatan
dalam proses belajar mengajar Matematika menekankan problem solving, sedangkan
proses belajar IPA menekankan belajar penemuan atau discovery (Brunner) dan
inquiry.
·
Pendekatan penemuan
adalah pendekatan mengajar yang meminta siswa menemukan sendiri pengetahuan
yang proses dan langkah-langkah
menemukan itu disusun oleh guru.
·
Pendekatan inquiry
adalah perluasan dari penemuan. Dalam inquiry, si anak diminta untuk merumuskan
masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan data,
menganalisis data, dan menarik kesimpulan . selain itu harus memiliki sikap
jujur dan ilmiah. (Amin, 1987: 126)
Berdasarkan
uraian di atas, pendidikan MIPA mengutamakan praktek. Fakta di lapangan,
pendidikan kita mengutamakan kognisi, kurang dalam psikomotorik (praktikum).
Faktor ketertinggalan kita dalam IPTEK MIPA adalah kurangnya keseimbangan
antara praktek dan teori.
Implikasi
teknologi pada bidang pendidikan adalah penerapan produk teknologi pada bidang
pendidikan untuk meningkatkan mutu proses belajar mengajar, mengembangkan
pengetahuan MIPA, dan untuk dapat mengembangkan lembaga pendidikan. Implikasi
pengembangan teknologi pada pendidikan adalah melengkapi sarana dan prasarana
pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar